Iklan

Selasa, 31 Desember 2024

TAHUN BARU, ALAT UNTUK MENGUKUR KWALITAS HIDUP

                                       Patrisius Dua Witin, CP



Euforia perayaan Tahun Baru menembus kalangan kelas bawah artinya perayaan ini paling ditungguh semua orang. Masing-masing orang mengemas perayaan dengan seleranya yang akan diluapkan pada titik 00.00 pergantian tahun. Tidak sedikit anggaran yang dikeluarkan untuk menyambut perayaan Tahun Baru. Biaya kembang api saja mungkin membutuhkan biaya yang sangat mahal, belum lagi anggaran yang lainnya. Tak ada keraguan untuk mengeluarkan biaya semacam itu karena dianggap setahun sekali untuk mengisi kegembiran dalam menyambut tahun yang baru.

Bagi kalangan orang bijak sebenarnya Tahun Baru menjadi sebuah alat atau media untuk menghitung saldo atau defisit keseluruhan hidup anda selama tahun sebelumnya. Bagi kita merupakan sebuah renungan panjang tentang prilaku hidup kita baik dari segi ekonomi, religiositas, budaya, politik dan lain-lain. Katakan saja dari sudut pandang politik, mungkin saja ada yang menang politik dan mereka akan menuai saldo besar sementara mereka yang kalah politik akan menuai defisit politik. Dari segi prilaku hidup keagamaan (RELIGIOSITAS) tentu kita mengalamai defisit iman atau bisa saja mengalami saldo iman pada tahun sebelumnya.

Seluruh prilaku hidup kita selama setahun diukur pada momen ini agar kita menjadi bijak untuk mengambil langkah positip pada tahun yang akan datang. Bisa jadi bahawa pada akhir tahun ini secara ekonomi, kita mengalami surplus tetapi dari segi religiositas, kita mengalami defisit iman. Oleh karena itu Tahun Baru tidak semata-mata menjadi ajang pesta pora melainkan menjadi ajang untuk mengukur kwalitas hidup kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar