Senin, 02 Desember 2019

NORMALISASI KALI YANG TIDAK NORMAL DI LATONLIWO, KOTENWALANG



Salah satu persoalan utama yang biasa terjadi di musim hujan adalah banjir besar terjadi di kali Koten yang menghubungkan desa Latonliwo dan Patisirawalang. Beberapa tahun terakhir ini sungai semakin lebar padahal setiap hari anak-anak SMP dari Aransina harus menyeberangi sungai tersebut menuju sekolah. Setiap tahun jalan ini putus karena banjir besar. Kendaraan dari Patisirawalang maupun dari Latonliwo tak bisa menyeberang ke Larantuka. Niat baik pemerintah untuk menosmalisasi kali tersebut agar sungai tidak melebar lagi dengan biaya kurang lebih 600 juta. CV. Ina Udis memenangkan tender normalisasi kali tetapi hasilnya kurang memuaskan. Pemasangan talut penahan banjir dengan batu bronjong dua susun hanya bagian sebelah kiri sementara bagian kanan tidak dipasang bronjong. Bagian yang tidak dipasang tentu akan diterjang banjir dan membuat sungai semakin lebar. Lagi bahwa normalisasi kali bukan di tengah melainkan di pinggir sehingga sungai bukannya menjadi normal malahan semakin melebar dan tidak normal di musin hujan mendatang. Kami berharap agar pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Flores Timur meninjau kembali pekerjaan normalisasi kali tersebut.


Selasa, 26 November 2019

WILHELMUS WITAK PADUNG PURNA BAKHTI DI SDK KOTENWALANG



Bertepatan dengan hari Guru tangal 25 November 2019, Kepala sekolah SDK Kotenwalang, Wilhemus Witak Padung berpamitan dengan  rekan gurunya di gugus Kopong Dei (wilayah Kotenwalang). Beliau mengakhiri masa kerjanya sebagai guru di SDK Kotenwalang. Final masa kerjanya berakhir pada tanggal 1 Februari 2020. Wilhelmus  mengabdi sebagai guru selama 39 tahun dan kini akan berakhir di SDK Kotenwalang. SDK Kotenwalang berdiri sejak tahun 1948 dan berusia 71 tahun. Satu-satunya sekolah Katolik berdiri pada masa itu untuk mencerdaskan anak-anak Kotenwalang. SDK Kotenwalang melahirkan 4 sekolah lainnya yaitu Basira, Lewokoli, Tone dan yang terakhir SDK Nubuntawa, Kolotobo. Patut diapresiasi dan dicatat dalam sejarah bahwa SDK Kotenwalang punya peran besar untuk menghasilkan banyak sarjana dan guru-guru di wilayah Kotenwalang. Biar anak-anak kami tidak ditipu orang pintar kata Bapak Daniel Dalu, seorang tokoh umat di Paroki Kotenwalang. Pada kesempatan hari Hari GURU, para Murid SDK Kotenwalang menyematkan bunga di dada guru-guru sebagai tanda terimakasih kepada gurunya. Hari guru tidak hanya sekedar apel bendera tapi kesempatan untuk mengisi diri. Dan ini sangat berbeda dengan lembaga sekolah lainya. Para ibu dan bapak guru TK/Paud se wilayah Kotenwalang mengadakan rekoleksi yang dipimpin oleh RP. Makarius Dala Koli, CP. Guru menjadi teladan dalam berbuat baik (Titus 2:7) maka guru hendaklah jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaran yang sehat, tidak bercelah dalam pemberitaannya (Titus 2:8) karena dia akan dihakimi menurut hukuman yang lebih berat (Yakobus 3:1). Siapa yang diberi lebih, lebih besar tanggungjawabnya dan siapa diberi sedikit sedikitpula tanggungjawabnya.