Kamis, 24 September 2015

MISTERI BUDAYA KAMPUNG LAMA EPUTOBI


Eputobi, salah satu kampong di Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur. Menurut sejarah, awalnya kampong Eputobi terbentuk dari kumpulan beberapa kampong yaitu, Lewohala, Sarabiti, Waihali. Atas prakarsa panglima perang yang tak terkalahkan, almahrum Boli Wawe Mea, semua kampong tersebut dilebur menjadi satu dengan nama Lewoingu yang kemudian menjadi Eputobi. Sampai hari ini, kubur sang panglima perang Boli Wawe Mea masih ada di kampong lama Eputobi.[1] Siapakah yang sesungguhnya panglima itu? Dan bagaimana asal usulnya,  hanya tetua adat di Desa Lewoingu, Eputobi yang dapat menuturkannya. Kekuatan para panglima perang dari Lewoingu tak dapat diragukan maka raja Larantuka mempercayakan Kakang Lewoingu sebagai tangan kanan dalam hal perang dibandingkan 9 kakang yang lainnya.
Ketika anda memasuki desa Eputobi di sana anda akan menemukan tugu dengan patung anjing dan ayam. Menurut mereka, anjing dan anjing sangat membantu mereka pada suasana perang. Ketika musuh datang pada malam hari, anjing dan ayam memberi tanda bahwa musuh sedang mengintai mereka. Karena itu, para panglima perang bersiap-siap untuk bergerak melawan para musuh. Di Kampung lama Eputobi masih ada batu yang berbentuk ayam dan justru itulah menurut kepercayaan mereka, ayam sebagai symbol pembantu dalam hal berperang terus dilanggengkan sampai hari ini.[2] Juga terdapat sebuah batu tinggi tempat untuk orang memberi pengumuman. Suku Soge Making dipercayakan untuk memberi pengumuman dari para kebelen suku Kelen. Di Kampung lama masih ada rumah adat orang Eputobi yang dijaga oleh suku kelen. Sekarang tidak terpelihara dengan baik bahkan sudah rusak total.  Tiga batang gading besar dibiarkan di luar yang hanya ditutup dengan sebuah terpal. Juga ada rumah adat milik orang Leworok yang barusan direhab.  Hal ini patut disayangkan karena tidak dirawat dengan baik.
 









[1] Gambar kubur panglima Boli Wawe Mea dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.
[2] Gambar batu ayam dapat dilihat di bawah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar