KAMPUNG KOTEN |
Kampung
Koten Walang dalam syair koda knalan dijuliki “Koten Wulumatan Baloni Balasina”.
“Koten Wulumatan Baloni Balasina” meliputi beberapa kampong yaitu: Koten,
Kolotobo, Lewokoli, Basira dan Tone. Daerah ini, letaknya paling ujung timur
Pulau Flores, yang biasa disebut wilayah kepala burung. Daerah ini memiliki panorama alam yang sangat
indahs sehingga dapat manarik perhatian banyak orang.
Lewotana
Koten Walang awalnya didiami oleh
PATISIRA TUAN GRODA WURING. Dalam koda
knalan, mereka berasal dari Krokopuken
karena “belebo-lebo” (air laut masuk menenggelamkan pulau mereka).
Menurut tetaua di Lembata Krokopuken sama dengan “Lepan Batan”. Patisira Tuan Groda Wuring berlayar dan tiba
di Wuring Adonara dan kemudian terus berlayar dan menetap di sebuah teluk kecil
namanya Koten. Mereka memberi nama koten sesuai denga suku mereka namanya
“Koten”. Dia memiliki 2 orang anak
laki-laki dan dua anak perempuan. Anak pertama namanya Daun Bliti yang akan
menempati wilayah Basiran dan Tone dengan Ratu Raja menempati wilaya Koten,
Kolotobo dan Lewokoli. Putri pertama namanya Ema Hingi Huhopukan Lamulolon
berkorban menikah dengan penguasa laut namanya Ja Adu Sagi Tuan Puro Dulu.
Karena Urit alat untuk menenun jatuh ke laut dan dikembalikan oleh penguasa
laut. Sebagai gantinya Ema Hingi Uhopuken Lamulolon menikah dengan penguasa
laut. Putri kedua namanya Nogo Haru menikah dengan Pasebere Lio Taji dari suku
Blaja.
Menurut
para tetua, ketika Patisira Tuan Groda Wuring tiba di Daerah itu, sudah ada
penghuni yaitu Pasebere yang datang dari Lio. Penikahan politik terjadi yakni
Nogo Haru menikah dengan Pasebere maka dengan demikian mereka dpat hidup
bersama-sama dalam satu kampong dengan catatan Pasebere tunduk pada Patisira tuan Groda Wuring dengan status
sebagai Blake. Sampai hari ini mereka masih memiliki “Nubanara” di Kolotobo dan
Kokhe Bale di Basira.
Tanah Patisira Tuan Groda Wuring
BalasHapusBerkunjung..kunjung balik saya abang di www.wandypunang.blogspot.com
BalasHapusPenduduk kampung saya di Adonara barat juga berasal dari tempat yg sama, keroko puken lapan batan, sebuah pulau yg kini masuk dalam wilayah desa Blangmerang di Kabupaten Alor. Salam, knjung balik ya ke blog desa saya, watobaya.blogspot.co.id
BalasHapusSuper Tuan.
BalasHapus