Rabu, 23 September 2015

BELAKANG GUNUNG


 
ILE MANDIRI, LARANTUKA
“Belakang Gunung”  adalah frasa yang memiliki konotasi terbelakang yang kenakan oleh  orang depan gunung kepada masyarakat di sekitar kepala burung pulau Flores. Ile Mandiri dengan kokoh berdiri di belakangan kota Reinha, Larantuka dijadikan patokan untuk mengukur kadar kemajuan orang-orang “belakang gunung” dan “depan gunung”.
Kadar keterbelakangan orang “belakang gunung” dapat dipertangungjawabkan dengan keadaan infrastruktur khususnya tranportasi darat yang tidak memadai di sekitar kepala  burung pulau Flores. Misalnya wilayah Koten Walang dan sekitarnya  masih memilih alternative transportasi laut yang memakan waktu 4-5 jam untuk mencapai kota Reinha, Larantuka.  Persoalannya: Apa yang baik datang dari Belakang Gunung?
Menurut seorang tetua di Lewerang, Larantuka (orang depan gunung) bahwa pada zaman dahulu orang Tanjung Bunga yang nota bene orang Belakang gunung memberi makan kepada orang Kampung Lewerang dengan beras. Hal ini mau menunjukkan bahwa pada periode tertentu pada zaman dahulu  sudah ada kemajuan  di wilayah kepala burung pulau Flores. Sayang bahwa kemajuan ini kemudian sangat lambat dilirik oleh pemerintah sebagai sumber pendapatan.
Anggapan belakang gunung tetap menjadi belakang sampai saat ini. Akankah ada perubahan di wilayah belakang gunung? Masih dalam sebuah proses panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar