Hari ini tanggal 6 Maret 2020 terjadi serah terima jabatan
Sekolah di lingkungan Sekolah Dasar Gugus Kopong Dei, Kotenwalang bertempat
di SDK Kotenwalang. Serah terimah
jabatan ini dilaksanakan secara serempak yakni: Bapak Pius Lewar Kepala Sekolah
SDK Nubuntawa menyerahkan jabatan kepala
Sekolah kepada Bapak Paulus Bela Kolin sebagai pejabat baru. Kedua, bapak
Karolus Dagang Koten kepala Sekolah SDN Latoliwo, Basira menyerahkan jabatan
kepala sekolah kepada bapak Pius Lewar sebagai pejabat baru. Ketiga, Bapa Paulus
Bela Kolin kepala sekolah SDI Lewokoli menyerahkan jabatan kepala Sekolah kepada bapak Karolus Dagang Koten
sebagai Pejabat yang baru. Sangat
disesalkan Bapak Wilhelmus Witak
Padung kepala sekolah SDK Kotenwalang
tidak hadir untuk menyerahkan jabatan kepala sekolah kepada bapak Laus Kelen
sebagai pejabat yang baru. Oleh karena itu jabatan kepala Sekolah SDK
Kotenwalang gagal serah terima jabatan.
Ini hanya rolling jabatan di sekitar Gugus
Kopong Dei sebagai penyegaran jabatan di antara mereka. Janganlah berharap
banyak tentang kepala Sekolah baru yang
akan datang dari luar untuk mengabdi di Wilayah Kotenwalang karena medan kerja
yang sangat sulit dan diperlukan penyesuaian bertahun-tahun dan itu kalau
mereka mampu bertahan. Tercatat 5 rombongan sekolah besar hanya memiliki 11 PNS dengan rincian. SDI Lewokoli kepala sekolah
ditambah satu guru PNS, SDK Kotenwalang, kepala sekolah tambah satu PNS,
Kolotobo, kepala sekolah ditambah 2 guru PNS, Basira, kepala sekolah tambah satu guru PNS, Tone, kepala sekolah
tambah satu guru PNS. Dengan kondisi real seperti ini maka kita tidak berharap
banyak tentang mutu pendidikan yang di wilayah ini. Oleh karena itu, janganlah
heran jika NTT menjadi propinsi yang mutu pendidikan terjelek karena menempati
urutan terakhir dari semua propinsi di Indonesia. Bagaimanapun juga kita
memberi apresiasi bagi para kepala sekolah tersebut di atas karena sudah
bertahun-tahun mereka telah mengabdikan dirinya di Kotenwalang yang nota bene,
tempat terpencil yang tak mungkin
disukai banyak orang.