Iklan

Selasa, 17 Maret 2020

SERAH TERIMA JABATAN KEPALA SEKOLAH SDK KOTENWALANG TIDAK SESUAI DENGAN PEROSEDUR/ PREMATUR


SDK Kotenwalang adalah sekolah yang tertua di wilayah gugus Kopong Dei yang berdiri sejak tahun 1948. Misi Katolik punya peran besar pada waktu itu dalam hal mencerdaskan generasi  bangsa melalui pendidikan dasar. Kemajuan apapun yang akan dirahi jika sumber daya manusia turut mendukung kemajuan itu. Oleh karena itu, tak dapat disangkal lagi bahwa generasi manusia Kotenwalang yang pernah berhasil dan turut mengharumkan nama Kotenwalang berkat  lembaga Pendidikan SDK Kotenwalang ada di sana. Sebut saja beberapa nama yaitu: Lukas Homo Koten pernah menjabat Asisten II Bupati Flores Timur, Thomas Tolek Kelen, pernah menjadi kepala BKD  dan Camat Tanjung Bunga, Dominikus Luro Kelen, imam pertama Tanjung Bunga, Hans Kelen, kepala SMP Negeri 3 Tanjung Bunga, Karolus Dagang Koten, Kepala SD Inpres Lewokoli, dan masih ada  mantan kepala sekolah yang sudah meninggal. Semuanya  pernah belajar di SDK Kotenwalang.
                Akhir-akhir ini, nama besar SDK Kotenwalang dipertanyakan. Dana BOS SDK Kotenwalang bermasalah dan sedikit sembrono dan liar adalah serah terima Jabatan Kepala Sekolah dari Wilhelmus Witak Padung kepada  Laus Kelen dilaksanakan sembunyi-sembunyi di Beloaja, tempat asal bapak Laus Kelen tanpa dihadiri oleh siapapun padahal serah terima Jabatan Kepala Sekolah harus dalam acara potokoler dan ditanda tangani oleh 2 orang saksi di Lingkungan SDK Kotenwalang. Ini merupakan serah terima jabatan antara dua orang yang sudah  bekerjasama selama ini yakni Wilhelmus Witak Padung Kepala sekolah dan Laus Kelen adalah bendahara dana BOS  SDK Kotenwalang. Yang memprihatinkan lagi adalah operator sekolah tidak diketahui siapa orangnya. Wilhelmus Witak Padung mantan kepala sekolah memakai orang yang tinggal di Larantuka yang diketahui asal usulnya untuk menjadi operator SDK Kotenwalang. Oleh karena itu, kami mohon  agar  Bapak Kepala Dinas PKO Kabupaten Flores Timur dapat meninjau kembali penempatan para kepala Sekolah di wilayah Gugus Kopong Dei yang nota bene penyegaran dalam lingkungan pendidikan. Penempatan kepala Sekolah SDK Kotenwalang ditinjau kembali supaya ada pembaharuan.  SDK Kotenwalang bukan milik Wilhelmus Witak Padung dan Laus Kelen tetapi ini adalah milik Yayasan Yapersuktim. Bagi kami cara ini tidak elok untuk  nama besar SDK Kotenwalang yang selama ini melayani pendidikan di wilayah gugus Kopong Dei.