Tiga sampai empat tahun yang lalu, Lembah Duli masih di pandang sebelah mata oleh para petani Koten. Lahan Sawah tada hujan hanya dikerjakan beberapa orang secara manual. Mereka harus bergulat dengan dengan lalang, cangkul, lumpur,dan babi hutan ditambah lagi dengan bejalan kaki dari Koten berjam-jam baru tibadi Lembah Duli. Hasilnya tidak memuaskan. Sekarang, transportasi jalan darat sedikit lebih mudah dan pengerjaan lahan sawah menggunakan mesin maka, para petani mulai beralih dari pertanian tradisional menuju pertanian modern. Hampir setiap hari masyarakat Koten dan Aran Sina berlombah-lombah menuju Duli untuk mengerjakan sawah tada hujan. Tahun ini, geliat para petani menuju Lembah Duli sangat luar biasa sampai lahan lembah Duli tak ada lagi tertidur pulas. Akes Jalan sesungguhnya mempermudah banyak hal dalam bidang ekonomi. Oleh karena itu, Jika pihak Pemerintah membuka akes jalan yang baik untuk masyarakat akan membuka banyak peluang usaha bagi Masyarakat. Masyarakat Kotenwalang masih mengimpian kelanjutan pembangunan jalan menuju Basira karena sampai hari ini pembangunan jalan menuju kotenwalang berhenti di tengah jalan sebelum sampai ke Kotenwalang.