Desa
Aran Sina, Lewokoli, Kabupaten Flores Timur adalah salah satu desa terjauh di
wilayah Kecamatan Waiklibang. Desa yang letaknya disekitar kepala burung pulau
Flores ini dijuluki sebagai tanjung bunga. Keindahan dan pesona alam laut
menghiasi wilayah ini sehingga layak menyandang predikat tanjung bunga. Tahun
1992 gempa bumi dan tsunami
memporakporandakan kampong Lewokoli
dengan merenggut nyawa 2 orang. Tragedi ini meninggalkan luka batin yang
tak terlupakan bagi mayarakat sekitarnya seperti Lewokoli, Koten, Walang dan
Tone. Akhirnya kampong Lewokoli berpindah tempat sedikit ke pegunungan hingga
sekarang dengan nama desa “Aran Sina”. Meskipun sedikit ke pegunungan tetapi
mata pencaharian sebagai orang laut tetap dilakukan seperti semula.
Kampung
Lewokoli, desa Aran Sina adalah bagian dari pemekaran Calon Paroki Koten. Meskipun mereka memiliki kapela terbuat dari
dinding kneka tetapi tidak mengurangi semangat berdoa dan keterlibatan dalam
hidup menggereja. Mereka hidup di wilayah terasing dengan dunia teknologi
komunikasi. Mereka hanya mengharapkan signal telpon ketika ada kapal pelni
melintas di wilayah koten dan sekitarnya. Ketika kapal itu menyebarkan
signalnya, para penduduk setempat memanfaatkan jaringan tersebut untuk
menghubungi anggota keluarga di luar daerah. Semakin orang mengalami kesulitan
besar maka semakin besar juga daya juang untuk mempertahankan hidup. Dan inilah
yang sedang dihadapi masyarakat desa Aran Sina Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten
Flores Timur. Masyarakat hanya mengharapkan pembangunan infratruktur dari
pemerintah seperti Jalan, Listrik dan Jaringan telekomunikasi. Akankah ketika
item keinginan masyarakat ini akan tercapai.?????????