Salah satu persoalan utama yang biasa terjadi di musim hujan adalah banjir besar terjadi di kali Koten yang menghubungkan desa Latonliwo dan Patisirawalang. Beberapa tahun terakhir ini sungai semakin lebar padahal setiap hari anak-anak SMP dari Aransina harus menyeberangi sungai tersebut menuju sekolah. Setiap tahun jalan ini putus karena banjir besar. Kendaraan dari Patisirawalang maupun dari Latonliwo tak bisa menyeberang ke Larantuka. Niat baik pemerintah untuk menosmalisasi kali tersebut agar sungai tidak melebar lagi dengan biaya kurang lebih 600 juta. CV. Ina Udis memenangkan tender normalisasi kali tetapi hasilnya kurang memuaskan. Pemasangan talut penahan banjir dengan batu bronjong dua susun hanya bagian sebelah kiri sementara bagian kanan tidak dipasang bronjong. Bagian yang tidak dipasang tentu akan diterjang banjir dan membuat sungai semakin lebar. Lagi bahwa normalisasi kali bukan di tengah melainkan di pinggir sehingga sungai bukannya menjadi normal malahan semakin melebar dan tidak normal di musin hujan mendatang. Kami berharap agar pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Flores Timur meninjau kembali pekerjaan normalisasi kali tersebut.