Kopong
Dei adalah nama sebuah tanjung kecil
yang letaknya paling ujung Timur pulau Flores. Kopong Dei merupakan sebuah
situs pariwisata budaya yang turut menghiasi keindahan alam di wilayah Tanjung
Bunga yang letaknya di Ujung timur Pulau Flores. Nama besar Kopong Dei muncul
karena pada bagian tanjung tersebut terdapat sebuah batu yang kelihatan dari
jauh seperti seorang manusia raksasa yang sedang berdiri. Patung manusia alami
itu kemudian diberi nama Kopong Dei artinya “Koponyang sedang berdiri”. Kecintaan
masyarakat sekitarnya yaitu Masyarakat Tone dan Basira mengagungkan Kopong Dei
sebagai salah seorang nenek moyang mereka yang berubah bentuk menjadi batu.
Nama besar Kopong Dei ini kemudian terbentuklah sebuah group Band asal Basira
dan Tone dengan nama “GELORA KOPONG DEI”.
Jika
anda melewati Tanjung Kopong Dei dengan kapal motor laut maka anda akan
mengalami betapa dahsyatnya gelora gelombang dan amukan air laut yang
seakan-akan menelan habis motor laut. Meskipun amukan gelombang besar sebegitu
dahsyat tetapi belum pernah ada kapal motor laut orang Basira dan Tone
tenggelam di situ. Mereka yakin bahwa sang Kopong Dei akan senantiasa menolong
mereka.
Alangkah
baiknya Nama “Gelora Suara Kopong Dei” dimunculkan kembali dalam situs ini
dengan maksud untuk menyuarakan orang-orang yang tak bersuara dari ujung Timur
Pulau Flores. Suara-suara mereka diibaratkan sama dengan suara gelora amukan
gelombang laut Kopong Dei untuk menanti jawaban keadilan pemerataan
pembangunan. Wilayah Kopong Dei meliputi empat Desa di kepala pulau Flores
bagian Timur yaitu Desa Patisira Walang, Desa Laton Liwo satu dan dua serta
Desa Aran Sina merupakan bagian wilayah yang mengalami ketertinggalan dalam
berbagai aspek kehidupan.