Iklan

Rabu, 11 September 2024

CATATAN PINGGIR HARI ULANG TAHUN

 

Oleh: Patrisius Dua witin,CP

 

Rasa-rasanya tidak elok kalau Hari Ulang Tahun berlalu tanpa sebuah catatan. Paulus dari Salib Pendiri Kongregasi Pasionis meninggalkan kenangannya yang indah dengan sejumlah catatan hariannya. Hal ini tentu menggelitik nuraniku untuk menggoreskan catatan ini. Apa untungnya membuat catatan ini? Bukankah hal ini akan berlalu dan mengalir begitu saja tanpa ada   riak-riak euforia perayaan yang membuatmu seperti orang yang barusan fly setelah meneguk bubuk Narkoba? Tradisi Hari Ulang Tahun diketahui telah belangsung sejak zaman para  dewa dan kemudian para raja mengadopsi perayaan ini dengan memamerkan kekayaan yang tak terhitung nilainya demi pesta yang dimaksud. Barangkali inilah yang menjadi jurang pemisah yang tak terjembatani antara pesta orang kaya dan orang susah. Meski demikian perayaan ini hampir tak terlewati walaupun sebatas ucapan selamat.

Sebelum ini, kami di Kotenwalang hampir setiap hari ada bunyi musik Ulang Tahun yang sesungguhnya menghabiskan juga biaya serta paling tidak meneguk  Arak Koten yang menjadi top branding  di pasaran lokal. Orang Koten tidak seperti dulu lagi. Mereka tidak lagi behura-hura hanya karena Ulang Tahun. Hal ini hanya menghabiskan waktu, biaya, dan tenaga tanpa ada penyeimbang pengeluaran.

                Hari ini 11 September 2024, saya berulang tahun dan baru  terasa yang bahwa saya berulang tahun. Saya tak pernah memperhatikan hal-hal semacam ini. Sesungguhnya teman-teman di media sosial menyadarkan saya bahwa saya memang berulang tahun. Ternyata ucapan selamat mengalir dengan deras hampir tak ada waktu untuk menjawab semua ucapan itu. Tapi begitulah, bahwa Pastor adalah seorang Public Figure. Saya akhirnya menyadari bahwa apakah saya lebih mementingkan public atau memelihara figure. Apapun derasnya ucapan tetapi saya harus  berusaha untuk menjawab semua ucapan mulai dari yang terbesar sampai pada yang terkecil. Saya harus menghargai mereka yang telah meluangkan waktu, mengeluarkan dana pulsa untuk mengucapkan selamat.  Menyapa secara pribadi akan sangat menyentuh secara  personal, dari hati ke hati, bahkan membangun persaudaraan yang paling akrab meskipun belum pernah bertemu.

                Saya akhirnya harus membuka Alkitab apakah ada kata-kata yang berhubungan dengan hari Ulang Tahun. Ternyata ada 75 ayat Kitab Suci yang berbicara tentang  Hari Ulang Tahun. Barangkali beberapa ayat ditampilkan di sini untuk merenungkan peristiwa kelahiran.

Amsal 3 : 16 “Umur panjang ada ditangan kanannya, ditangan kirinya kekayaan dan kehormatan.”

Mazmur 71 : 6-8 “Kepada Engkaulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku; Engkau selalu ku puji-puji. Bagi banyak orang aku seperti tanda ajaib, karena Engkaulah tempat perlindunganku yang kuat. Mulutku penuh dengan puji-pujian kepadaMu dengan penghormatan kepadaMu sepanjang hari.”

Pengkhotbah 3 : 11“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”

Pengkotbah 11 : 8“Oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan.”

Hari Ulang Tahun ternyata di sana Tuhan memberikan “titik hidup” untuk saya dan sejak itu saya hidup untuk menghitung hari-hari hidup mulai dari detik, menit, jam, hari, bulan, dan tahun. Hari-hari hidup diisi dengan lakon-lakon yang dipertontonkan kepada public tentang siapakah saya. Bisa saja, waktu kecil mungkin saya hanya mengisi hari-hari hidup dengan menangis sehingga orang orang mengatakan: waktu kecil dia tukang menangis. Akhirnya saya menyadari bahwa seluruh rangkaian hidup harus dianasir dengan lakon-lakon yang dipertontonkan kepada Tuhan dan kepada public. Rekaman-rekaman lakon itu akan senantiasa tercopy  dan terpampang secara  pribadi dan secara  public. Tak seorangpun mampu mendelete semua lakon itu.

Akhirnya saya menyadari bahwa sudah 55 tahun melakoni hari-hari hidup saya. Ini merupakan sebuah waktu yang panjang bagi saya untuk mereff Kembali lakon-lakon itu. Hidup ini memang istimewah yang diberikan Tuhan dan harus bersyukur kepada Yang memberikan hidup itu. Meskipun hari-hari hidup lebih banyak susahnya tetapi justru dalam  kesusahan ada kebahagiaan yang lebih mulia daripada kebahagiaan yang terlihat secara kasat mata. Tuhan justru menyembunyikan Mutiara di dalam kesusahan. Terkadang saya jatuh dan terus jatuh dalam kesalahan tetapi ternyata Tuhan memanggil Kembali sebagai anak kesayangan-Nya. Sudah 55 tahun berlalu, waktu terus berjalan, lakon hidup harus dilanjutkan hanya aku berharap padaMu Tuhan agar Engkau membuat segala sesuatu indah pada waktunya.