Bertepatan dengan hari Guru tangal 25 November 2019, Kepala sekolah SDK Kotenwalang, Wilhemus Witak Padung berpamitan dengan rekan gurunya di gugus Kopong Dei (wilayah Kotenwalang). Beliau mengakhiri masa kerjanya sebagai guru di SDK Kotenwalang. Final masa kerjanya berakhir pada tanggal 1 Februari 2020. Wilhelmus mengabdi sebagai guru selama 39 tahun dan kini akan berakhir di SDK Kotenwalang. SDK Kotenwalang berdiri sejak tahun 1948 dan berusia 71 tahun. Satu-satunya sekolah Katolik berdiri pada masa itu untuk mencerdaskan anak-anak Kotenwalang. SDK Kotenwalang melahirkan 4 sekolah lainnya yaitu Basira, Lewokoli, Tone dan yang terakhir SDK Nubuntawa, Kolotobo. Patut diapresiasi dan dicatat dalam sejarah bahwa SDK Kotenwalang punya peran besar untuk menghasilkan banyak sarjana dan guru-guru di wilayah Kotenwalang. Biar anak-anak kami tidak ditipu orang pintar kata Bapak Daniel Dalu, seorang tokoh umat di Paroki Kotenwalang. Pada kesempatan hari Hari GURU, para Murid SDK Kotenwalang menyematkan bunga di dada guru-guru sebagai tanda terimakasih kepada gurunya. Hari guru tidak hanya sekedar apel bendera tapi kesempatan untuk mengisi diri. Dan ini sangat berbeda dengan lembaga sekolah lainya. Para ibu dan bapak guru TK/Paud se wilayah Kotenwalang mengadakan rekoleksi yang dipimpin oleh RP. Makarius Dala Koli, CP. Guru menjadi teladan dalam berbuat baik (Titus 2:7) maka guru hendaklah jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaran yang sehat, tidak bercelah dalam pemberitaannya (Titus 2:8) karena dia akan dihakimi menurut hukuman yang lebih berat (Yakobus 3:1). Siapa yang diberi lebih, lebih besar tanggungjawabnya dan siapa diberi sedikit sedikitpula tanggungjawabnya.